Skip to main content

SubhanAllah, indah peribahasa dan kiasan orang dahulu tentang niat yang bermaksud setiap niat mesti ada tujuannya. Ibarat sebuah bangunan, niat menjadi asas yang menentukan nilai dan kekuatan sesuatu amalan.

Setiap amal bergantung pada niat sama ada amalan tersebut dikira sebagai ibadah atau tidak di sisi Allah SWT.

Dalam sebuah hadis Qudsi, Rasulullah SAW mengkhabarkan Allah SWT berfirman:

إنَّ اللَّهَ كَتَبَ الحَسَناتِ والسَّيِّئاتِ ثُمَّ بَيَّنَ ذلكَ، فمَن هَمَّ بحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْها كَتَبَها اللَّهُ له عِنْدَهُ حَسَنَةً كامِلَةً، فإنْ هو هَمَّ بها فَعَمِلَها كَتَبَها اللَّهُ له عِنْدَهُ عَشْرَ حَسَناتٍ إلى سَبْعِ مِئَةِ ضِعْفٍ إلى أضْعافٍ كَثِيرَةٍ، ومَن هَمَّ بسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْها كَتَبَها اللَّهُ له عِنْدَهُ حَسَنَةً كامِلَةً، فإنْ هو هَمَّ بها فَعَمِلَها كَتَبَها اللَّهُ له سَيِّئَةً واحِدَةً

Maksudnya : “Sesungguhnya Allah telah menetapkan nilai kebaikan dan kejahatan, kemudian Dia menjelaskannya. Maka barangsiapa berniat mengerjakan kebaikan tetapi tidak dikerjakannya, Allah mencatatnya sebagai satu kebaikan yang sempurna. Jika ia berniat untuk berbuat kebaikan lalu ia mengerjakannya, Allah mencatatnya sebagai 10 sampai 700 kali kebaikan atau lebih banyak lagi. Jika ia berniat melakukan kejahatan, tetapi ia tidak mengerjakannya, Allah mencatatkan padanya satu kebaikan yang sempurna. Jika ia berniat melakukan kejahatan lalu dikerjakannya, Allah mencatatnya sebagai satu kejahatan”

(Muttafaqun ‘alaih, hadis sahih)

Sentiasa perbaharui niat dalam setiap perkara yang kita lakukan sama ada pekerjaan, kerja rumah, ibadah wajib, bahkan sekadar senyuman manis sekalipun , semoga semuanya diangkat sebagai ibadah, InsyaAllah.

Asma’ binti Harun

Close Menu